Rabu, 14 Desember 2016

Bantahan Ilmiah Teori Konspirasi Flat Earth: Apa yang Dilakukan BJ Habibie? (Bag.5)

Title: Bantahan Ilmiah Teori Konspirasi Flat Earth: Apa yang Dilakukan BJ Habibie? (Bag.5) Published: Sat, 27 Aug 2016 00:47:00 +1300 Categories: Artikel Bebas, Berita, Ilmu & Teknologi, Semuannya, Content:

Bantahan Ilmiah Teori Konspirasi Flat Earth: Apa yang Dilakukan BJ Habibie? (Bag.5)

Ini adalah artikel lanjutan | Baca laman sebelumnya
KIBLAT.NET – Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, teori Flat Earth kembali diperbincangkan oleh publik Indonesia (termasuk aktivis Islamnya) melalui forum-forum di dunia maya. Bahkan, video-video konspirasi bumi datar yang diunggah di Youtube jadi pembicaraan hangat di media sosial.
Tak tanggung-tanggung, pendukung teori Flat Earth menyuguhkan 10 argumen yang kesannya ilmiah untuk meyakinkan orang bahwa bumi tidak berbentuk bulat. Alih-alih menyajikan eksperimen ilmiah, serial video tersebut malah kebanyakan menyuplik sumber dari google dan potongan adegan film yang mendukung teori konspirasi.
Untuk mendudukkan masalah ini, Kiblat.net akan menyajikan bantahan ilmiah terhadap teori Flat Earth yang ditulis oleh Muhammad Mahfuzh Huda, yang sedang menempuh gelar Master di bidang studi Simulasi Molekular (Kimia) di Okayama University, Jepang. Tulisan ini diambil dari blog pribadi yang dikelolanya di alamat mystupidtheory.com dengan seizin dan sepengetahuan yang bersangkutan. Selamat membaca!!

Kali ini aku sengaja menuliskan sub pokok bahasan “Apa yang Dilakukan Habibie?”. Aku sengaja mencantumkan seorang saintis dan insinyur terbaik bangsa ini, Bacharuddin Jusuf Habibie. Biar teman-teman (dan saya) bisa mengukur, seberapa jauhkah pengetahuan kita dibandingkan mantan presiden Indonesia ini.
Oke. Kita mulai diskusinya, pertama-tama kalau kalian belum baca ulasanku, silahkan klik part1, part2, part3 dan part4, kemudian kali ini kita akan membahas tentang video 5 yang kurang lebih memuat tentang peta penerbangan menurut flat earth dan usaha bombardir kubah bumi. Link video 5:

USGS Lembaga Survey Geologi Paling Kredibel

Seharusnya sampai disini kalian sudah baca pembahasanku pada tulisan sebelumnya tentang USGS di Keping-Keping Sains (part3). Mari ulangi bahwa USGS ialah lembaga milik Amerika Serikat, berisi saintis-saintis dan menggunakan satelit untuk mengumpulkan data. Ya! Kuulangi lagi biar jelas, USGS menggunakan satelit untuk mengumpulkan data! Sekarang pertanyaanya, apa bedanya USGS dengan NASA? Kenapa USGS kredibel dan NASA adalah Holywood?
Peta Bumi Datar
Oke.. Kalau memang pertanyaan itu terlalu sulit, mungkin akan ada yang menuduhku terkesan tidak saintifik sekali kalau menilai suatu fakta berdasarkan siapa yang menyampaikan.
Oleh karena itu, aku akan coba memaklumi bagiamanapun logika bahwa USGS ialah kredibel dan NASA tidak.
Kalian tahu nggak kalau karena perkara Flat Earth Theory (FET) ini aku jadi mendownload peta dunia zaman dahulu yang resolusinya sangat tinggi cuma demi memahami Azimuthal Equidistance Projection.New World Standard Map
Sekarang aku harus mengakui sesuatu yang awesome dan sangat mengagumkan, ini adalah fakta yang akan membuat semua penggemar Flat Earth senang riang gembira. Faktanya ialah peta bumi datar yang dibuat oleh USGS menggunakan Azimuthal Equidistance ialah benar 100%.
Permasalahannya ialah bagaimana cara menggunakan Azimuthal Equidistance Projection Map ini? Oh ya, Azimuthal Equidistance Projection (AEP) ini pertama kali dikemukakan oleh saintis muslim Al Biruni, biar pada tahu aja deh, tetapi ini tidak ada hubunganya dengan bumi datar ataupun bola.
Pertama kali aku mencari tahu tentang ini, aku agak bingung karena ternyata ada banyak sekali peta Azimuthal Equidistance Projection. Bahkan kita bisa membuat AEP secara online (ada generatornya). Ini salah satu contoh AEP london: https://www.jasondavies.com/maps/azimuth-distance/.
Dalam peta tersebut, posisi tengahnya ialah kota London sehingga seperti kita melihat dunia dengan titik pusat London. Hasil map-nya benar karena pakai AEP, tetapi bentuknya berbeda dengan peta dunia yang ditampilkan oleh FET. Kenapa beda? Karena titik pusatnya berbeda. FET menggunakan AEP dengan titik pusat kutub utara sedangkan di web di atas menggunakan pusat kota London.
Cara Menggunakan AEP
Definisi Azimuthal Equidistance sudah aku jelaskan, sekarang kita bahas aturan penggunaanya. Langsung aku kutip dari web USGS yang menjadi acuan utama dari FET, dikatakan:
Distances and directions to all places true only from center point of projection. Distances correct between points along straight lines through center. All other distances incorrect . Any straight line drawn through center point is on a great circle. Distortion of areas and shapes increases away from center point.
Aturan ini juga ada disampaikan dalam video 5, tapi disana dijelaskan dengan ngawur dan serampangan. Ini coba aku terjemahkan:
Jarak dan arah menuju ke semua tempat ialah benar hanya jika dari titik pusat proyeksi. Jarak benar antara dua titik selama melalui titik pusat. Semua jarak lainnya salah. Semua garis lurus yang melalui titik pusat merupakan jarak terpendek dalam lintasan melengkung bumi. Penyimpangan (ketidaksesuaian) luas dan bentuk akan meningkat dengan semakin jauhnya dari titik pusat.
Jika kita berbicara mengenai peta AEP yang digunakan FET, maka kita akan melihat peta dengan kutub utara sebagai titik tengah. Jadi:
  1. Jarak dan arah menuju ke semua tempat ialah benar hanya jika dari kutub utara (titik pusat).
  2. Jarak benar antara dua titik selama segaris dengan kutub utara (titik pusat). (arah tidak benar)
  3. Semua garis lurus yang melalui kutub utara(titik pusat) merupakan jarak terpendek dalam lintasan melengkung bumi.
  4. Penyimpangan luas dan bentuk meningkat dengan semakin jauhnya jarak dari kutub utara.
Berdasarkan aturan tersebut maka berikut ini arah dan lintasan yang benar:
AEP
Ket:
– Jarak dan arah dari kutub utara menuju ke semua tempat ialah benar
– Jarak antara dua titik ialah benar jika segaris dengan kutub utara. (arahnya tidak benar)
– Jarak terpendek dari kutub utara ke kutub selatan
– Garis putus-putus ini menunjukkan bentuk kutub selatan yang telah terdistorsi maksimal bentuk dan luasannya, karena letaknya yang sangat jauh dari kutub utara. (bentuk kutub selatan ini salah kaprah)
Cara Flat Earth Theory Menggunakan AEP
Sekarang mari kita lihat semua rute penerbangan yang dijadikan contoh dalam video 5, sudah aku gambarkan ulang:

Azimuthal Equidistant Projection_SW
Azimuthal Equidistant Projection_SW
Sekilas, kita pasti langsung mengatakan, “Wow! benar ini! kalau pakai peta bumi datar semuanya jadi jarak terdekat karena lintasannya garis lurus.” Yap, sama persis, aku juga berpikir seperti itu awalnya.
Tetapi karena kita sudah mengerti aturan penggunaan peta AEP, segera lihat yang mana dari garis-garis itu yang melintasi kutub utara(titik pusat)? Bahkan apakah ada dua titik yang segaris dengan kutub utara? Tidak ada!
Sehingga berdasarkan aturan pertama AEP, “Jarak dan arah menuju ke semua tempat adalah benar hanya jika dari kutub utara”, ada kata “hanya jika” di situ artinya kalau bukan dari kutub utara, maka semua jarak dan arah menuju tempat lain ialah salah baik arah maupun jaraknya.
Jadi, cara menggunakan AEP ini dalam penerbangan ialah spesifik untuk setiap bandara. Jadi misalkan kamu di bandara Sukarno Hatta mau ke Santiago, maka kamu akan menggunakan peta AEP dengan pusat Sukarno Hatta. Ketika kamu berangkat dari Santiago ke Tokyo, maka kamu akan menggunakan peta AEP dengan pusat kota Santiago. Itulah sebabnya ada generator AEP online, karena setiap tempat akan menghasilkan proyeksi yang berbeda-beda. Jelas kan? :)
Antartika Sebagai Daerah Terlarang
Aku sedikit malas mencari informasi tentang Admiral Byrd (atau gimana lah mengejanya). Ulangi beberapa kali di bagian tersebut, kalian akan merasakan betapa spekulatif dan kebanyakan mengira-ngira.
Salah satu alasan aku malas mencari tahu tentang ekspedisi Byrd ini adalah karena semuanya hanya ‘pendapat’, ‘pernyataan’, dan beragam informasi yang mudah sekali dibelokkan. Aku nggak terlalu suka ngebahas ini karena nggak bisa dibuktikan. Yah, kalau NASA yang punya ribuan foto dari luar angkasa saja nggak bisa dipercaya apalagi hanya pernyataan seorang Admiral yang tanpa foto dan persamaan matematis?
Tapi satu hal yang aku cari tahu. Saat ini, tidak ada larangan untuk masuk ke wilayah Antartika. Hanya perlu izin standard saja.
Aku cuma sekali cari dan menemukan sebuah forum di redit.com. Nah disitu diberikan link-link orang-orang yang menuliskan perjalanannya ke Antartika secara private:
http://southpolestation.com/trivia/00s/ford.html
http://southpolestation.com/trivia/90s/kazama.html
http://iaato.org/yachts
http://www.syquijote.com/photos/
Itu semua perjalanan pribadi ke Antartika. Mereka melakukan banyak hal disana. Bahkan katanya banyak orang yang kesana untuk tujuan wisata, katanya seru! Aku jadi pengen! XD
HANE (High-Altitude Nuclear Explosions)
Dari ceritanya itu, maka HANE ialah sebuah percobaan dimana militer (yang didukung saintis) berusaha mengukur seberapa jauh dampak dari nuklir yang sudah mereka buat. Uji ledakan nuklir ini berada pada ketinggian 23-540 km. Selain saintis dapat menguji seberapa besar dampak ledakannya, ini juga sebagai ajang show off bagi amerika terhadap Rusia dan sebaliknya. Sama sekali tidak ada bukti ilmiah bahwa ini adalah usaha-usaha untuk menembus kubah celestial bumi. Bom nuklir ini meledak di ketinggian 23-540km agar dapat dipelajari dampaknya.
Kalau HANE ini menabrak kubah celestial, maka logikanya semua roket akan meledak pada ketinggian yang sama. Tetapi kenyataanya HANE meledak pada ketinggian berbeda. Maka bisa disimpulkan bahwa ide tentang roket HANE ini menabrak kubah selestial, firmament (atau apapun lah itu) tidak terbukti sama sekali.
Apa yang Dilakukan Habibie?
Adakah di antara pembaca blog ini yang lebih pintar dari BJ Habibie? Atau adakah yang mengira kalau pembuat video kelima tersebut lebih pintar dari BJ Habibie?
Mantan Presiden Indonesia itu adalah ilmuwan terhebat sepanjang sejarah Indonesia, beliau bekerja di bidangaeronautics (penerbangan) selama separuh umurnya. Ia telah memiliki sejumlah hak paten di bidang pembuatan pesawat terbang. Gravitasi, kemiringan bumi, lintasan pesawat, dan semua yang kita bahas hingga part 5 ini adalah kerjaan beliau sehari-harinya.
BJ Habibie dan replika R80
BJ Habibie dan replika R80
Dengan semua pengetahuan, kecerdasan dan aksesnya pada dunia luar apa kalian berpikir kalau beliau ini tidak akan menyadari bahwa selama ini NASA dan ilmuwan berbohong mengenai bentuk bumi yang bulat? Sebuah fakta dasar dari semua perhitungan yang pernah beliau lakukan?
Artinya, kalau bumi datar ini adalah sesuatu yang ilmiah maka orang Indonesia pertama yang akan menyadarinya tentu saja Prof. Bacharuddin Jusuf Habibie.
Pendapat Saya
Pada dasarnya permasalahan Freemason, Elite Global ini hanyalah sebuah pengalihan pandangan yang dilakukan oleh pembuat video untuk mengelabuhi kita. Kalau diulang lagi video 1-5, kalian pasti sadar kalau tidak ada konsep sains dalam video-video tersebut.
Isinya hanya kata-kata indah seperti “tidak usah debat pendapat, tidak perlu mengarang ataupun debat kusir” dan beberapa paragraf lainnya tentang “keuntungan elite global”. Tidak ada poin penting pada pendapat Teori Bumi Datar.
Gini deh. Setelah menonton 5 video tersebut, apakah ada satu saja penjelasan tentang hukum-hukum ilmiah yang berlaku dalam teori bumi datar? Adakah perhitungan ilmiah yang dilakukan di video? Adakah penjelasan bagaimana cara mereka mengukur jarak matahari yang katanya dekat itu? Adakah pembuktian bahwa kubah salestial atau firmament itu nyata? Tidak ada! Nol besar. Omong kosong.
Nggak ada sains dalam video tersebut, pembuat video-pun tidak mengerti sains, karena itulah di dalam video dibumbui oleh konspirasi dan bahasan nggak jelas lainnya. Bahkan pembuat video menyelipkan cuplikan film-film dalam setiap videonya. Itukah yang fakta-fakta saintifik?

kiblat.net
Editor: Fajar Shadiq

Tidak ada komentar:

Posting Komentar