Kamis, 15 Desember 2016

Cara Mengganti Nomor Ponsel di WhatsApp

Title: Cara Mengganti Nomor Ponsel di WhatsApp
Published: Fri, 29 Jul 2016 04:20:00 +1300
Categories: android, Berita, Semuannya, Tablet PC, Tips Triks,
Content:

Cara Mengganti Nomor Ponsel di WhatsApp


Sebagai salah satu negara dengan penetrasi pengguna internet tinggi, Indonesia tentu berkontribusi terhadap jumlah pengguna WhatsApp, meski belum diketahui angka resmi dan valid yang dirilis Facebook.
Yang unik di Indonesia adalah satu orang bisa memiliki dua nomor ponsel atau lebih. Hal ini tidak mengherankan, mengingat ketersediaan smartphoneAndroid dengan dukungan duaslot kartu SIM sangat mudah ditemukan.

Nah, berkaitan dengan WhatsApp, kalau kamu ingin mengganti nomor ponsel yang digunakan untuk WhatsApp, caranya mudah banget, lho. Bagaimana caranya? simak paparannya berikut ini.
Klik lanjut, dan kemudian akan muncul dua kolom yang harus kamu isi. Satu kolom untuk nomor WhatsApp lama, satu kolom untuk nomor WhatsApp baru
Setelah itu, ketuk tombol selesai, lalu akan muncul proses verifikasi. Tunggu beberapa saat, hingga proses verifikasi selesai. Selamat mencoba!
**Catatan, nomor ponsel baru yang akan dijadikan nomor WhatsApp harus terpasang di slot kartu SIM.
sumber :liputan6.com

Di Pluto, Gunung Besar Bisa Mengambang

Title: Di Pluto, Gunung Besar Bisa Mengambang Published: Thu, 04 Aug 2016 00:40:00 +1300 Categories: Artikel Bebas, Berita, Ilmu & Teknologi, Semuannya, Content:

Di Pluto, Gunung Besar Bisa Mengambang


Gunung berupa es besar di planet Kerdil tersebut bisa mengambang, mengapa demikian? Peneliti punya jawabannya


Gunung berupa es besar di planet Kerdil tersebut bisa mengambang, mengapa demikian? Peneliti punya jawabannya

Liputan6.com, California - The National Aeronautics and Space Administration (NASA) kembali merilis serangkaian foto terbaru dengan memperlihatkan objek gunung, bukit pasir serta lapisan kabut yang berada di Pluto. Foto tersebut juga menampilkan sebuah kawah gelap, serupa dengan kawah yang berada di Bulan.

Foto tersebut, tentunya diambil oleh pesawat luar angkasa milik NASA -- New Horizons pada Juli 2015 lalu. Lewat ragam foto-foto mendetil ini, peneliti NASA mengungkap lebih banyak citra landscape yang terlihat di planet kerdil tersebut.
058795100_1442207170-150911052942-pluto-

Salah satu foto terbaru Pluto yang lebih detil (CNN.com)
Namun, seperti yang dilansir News.sky pada Rabu (16/9/2015), kawah gelap tersebut berbatasan dengan dataran bukit dan gunung yang terbuat dari es. Selain itu, karena Pluto memiliki atmosfer tipis, maka secara geologis bukit serta gunung yang menyerupai es besar tersebut bisa mengambang.

William McKinnon, ahli Geologi dari Washington University mengatakan bahwa efek atmosfir yang terjadi di Pluto memang belum pernah diamati oleh ilmuwan. Ia mengungkap, Pluto dipastikan memiliki banyak gunung dan perbukitan es yang bisa mengambang. "Untuk saat ini, hal itu akan dipelajari lebih lanjut," ungkapnya.

Pengumuman berhasilnya misi ekspedisi pesawat New Horizons menguak tabir planet Pluto pada beberapa waktu lalu menjadi sorotan publik. Jelas saja, setelah sembilan tahun lamanya melintasi tata surya, akhirnya New Horizons mampu berada di dalam orbit terdekat planet terjauh tersebut.

Penampakan planet kerdil itu pun diambil secara langsung dan diunggah NASA lewat laman Instagram resminya, Di gambar tersebut tampak Pluto dari jarak dekat dengan permukaan yang membentuk sebuah pola jantung hati. Maka tak heran planet ini pun disebut-sebut sebagai planet `hati` oleh banyak orang.





Bantahan Ilmiah Teori Konspirasi Flat Earth: Fakta atau Konspirasi? (Bag.1)

Title: Bantahan Ilmiah Teori Konspirasi Flat Earth: Fakta atau Konspirasi? (Bag.1)
Published: Mon, 01 Aug 2016 00:23:00 +1300
Categories: Artikel Bebas, Ilmu & Teknologi, Semuannya,
Content:

Bantahan Ilmiah Teori Konspirasi Flat Earth: Fakta atau Konspirasi? (Bag.1)

KIBLAT.NET – Belakangan ini, netizen kembali dihebohkan dengan teori ‘Flat Earth’ alias teori yang menegaskan bahwa bumi itu datar seperti piring.
Sebenarnya, ini bukanlah hal yang baru, teori ini diangkat sejak lama oleh Flat Earth Society, sebuah organisasi yang memiliki keyakinan bahwa bumi berbentuk datar, bertentangan dengan fakta-fakta ilmiah yang menunjukkan bahwa bumi itu bulat.
Organisasi modernnya didirikan oleh seorang pria asal Inggris, Samuel Shenton pada 1956, dan kemudian dipimpin oleh Charles K. Johnson, yang menjadikan rumahnya di Lancaster, California, sebagai basis organisasi.
Entah mengapa, teori ini kembali diperbincangkan oleh publik Indonesia (termasuk aktivis Islamnya) melalui forum-forum di dunia maya. Bahkan, video-video konspirasi bumi datar yang diunggah di Youtube jadi pembicaraan hangat di media sosial.
Tak tanggung-tanggung, pendukung teori Flat Earth menyuguhkan 10 argumen yang kesannya ilmiah untuk meyakinkan orang bahwa bumi tidak berbentuk bulat. Alih-alih menyajikan eksperimen ilmiah, serial video tersebut malah kebanyakan menyuplik sumber dari google dan potongan adegan film yang mendukung teori konspirasi.
Untuk mendudukkan masalah ini, Kiblat.net akan menyajikan bantahan ilmiah terhadap teori Flat Earth yang ditulis oleh Muhammad Mahfuzh Huda, yang sedang menempuh gelar Master di bidang studi Simulasi Molekular (Kimia) di Okayama University, Jepang.
Tulisan ini diambil dari blog pribadi yang dikelolanya di alamat mystupidtheory.com dengan seizin dan sepengetahuan yang bersangkutan. Selamat membaca!!

Apa yang akan kalian katakan kalau ternyata ada teman kalian yang menyatakan teori bahwa bumi itu datar? Shock? Kaget? atau langsung mengatakan kalau dia idiot dan gila? Aku sendiri merasa wajar, saat mendengarnya.
Kenapa? Karena aku sudah dengar tentang pergerakan Flat Earther ini di Flat Earth Society beberapa tahun silam. Teman kontrakanku yang kasih tahu, kemudian saat itu aku browsing dan mendapati bahwa ternyata banyak ilmuwan yang juga mengikuti gerakan ini.
Artinya apa? Flat Earth ialah sebuah teori konspirasi yang digagas dengan serius dan cukup cerdas!
Ketika tahun 2015 yang lalu gerakan ini kembali muncul di Amerika, seorang saintis Neil de Grease Tyson langsung maju dan menjelaskan (pada sebuah reality show). Kebetulan aku nonton di Youtube, dan dia mengatakan bahwasanya pemahaman ini tidaklah berdasar.
Akhirnya, karena aku kurang kerjaan, aku tonton videonya dan mencoba menyampaikan beberapa kritik hal yang perlu untuk kalian ketahui. Tulisan ini merupakan respon dari video pertama berikut ini:

Foto Bumi Bulat ialah Rekayasa CGI

Kalau kalian mencari gambar bumi di google, maka semua gambar bumi berbentuk bulat ialah CGI (computer generated imaginary/buatan komputer). Ini benar, bahkan semua foto bumi bulat yang dipublikasikan NASA juga CGI.
Tapi, darimana gambar CGI ini dibuat? Ternyata gambar-gambar CGI ini dibuat dari fotografi satelit NASA. Jadi gambar CGI ini dibuat berdasarkan sekumpulan gambar-gambar yang diperoleh oleh satelit luar angkasa yang dimiliki NASA yang kemudian digabungkan menjadi satu.
Kenapa perlu menggabungkan banyak foto untuk jadi satu foto bumi bulat? Karena bumi berukuran sangat besar dan satelit yang ada tidak cukup jauh untuk mengambil gambar satu bumi penuh (bumi bulat).
Misalkan saja kalian ingin memotret foto rumah, tetapi posisi kalian hanya satu meter di depan rumah, apa kalian bisa mengambil foto rumah kalian secara penuh? Tentu saja tidak, sekarang permasalahannya, kalian tidak bisa mundur, hanya bisa mengitari dalam jarak satu meter itu saja, bagaimana cara agar bisa dapat seluruh gambar rumah? Tentu saja dengan mengambil banyak foto dan kemudian menggabungkannya.
Buktinya NASA menampilkan potongan gambar bumi ini di homepage-nya:
Foto bumi Langsung

Ini adalah bagian dari bumi yang dipotret oleh salah satu satelit nasa. Terlihat di sini kalau ada lengkungan di bagian pinggiran bumi.

Banyak Satelit di Angkasa

Setidaknya ada 1.381 satelit di angkasa. Tidak semua foto satelit ini merupakan CGI, kalian bisa cari sendiri foto real satelit. Tetapi tetap saja kalau sudah nggak percaya akan susah urusannya. Di video dikatakan bahwa angkasa luar penuh sesak dengan satelit. Mari kita lihat dengan perspektif yang lebih baik.
Satelite yang paling dekat dengan permukaan bumi disebut sebagai LEO (Low Earth Orbit) yang beredar di bumi pada ketinggian 160-2000 km. Jumlah satelit LEO ini sekitar 500 satelit. Jika melihat luas permukaan bumi (bulat), maka ada 500 satelit yang beroperasi di luasan 510,072,000 km2.
Jika kita bagikan ialah 510,072,000 km2 : 500= +-1.000.000 km2. Jadi hanya akan ada 1 satelit setiap 1.000.000 km2. Artinya menemukan sebuah satelit tidaklah semudah yang pembuat video ini katakan.
Walapun begitu, tetap masuk akal sekali kalau kita seharusnya bisa melihat satelit di langit dengan teleskop. Oleh karena itu ada orang yang membuktikannya, ini sebuah video dimana seseorang mengamati satelit menggunakan teleskop:
Pasti akan muncul pertanyaan seperti ini “teleskop bisa menampilkan gambar planet-planet lain, tetapi satelit yang dekat nggak bisa dilihat dengan jelas?”
Itu karena ukuran satelit memang sangat kecil jika dibandingkan dengan planet. Seperti venus misalnya, kita bisa mengamati bahkan dengan mata telanjang. Jadi wajar kalau teramati dengan lebih jelas menggunakan teleskop, sedangkan satelit ukurannya sangat-sangat kecil bila dibandingkan dengan planet.

Kesimpulan

Video konspirasi bumi datar episode pertama itu berisi informasi yang kurang lengkap. Karena hanya memuat informasi-informasi yang mendukung pendapat bahwa bumi itu tidaklah bulat.
Seperti diberitahukannya bahwa gambar bumi bulat merupakan gambar CGI dari NASA, tetapi tidak pernah diberitahukan bagaimana gambar itu dibuat. (Sebagian besar orang akan mengira NASA 100% mengarang foto bumi tersebut).
Dipaparkan informasi kalau tidak pernah ada orang yang melihat satelite dari teleskop. Tetapi tidak pernah diberitahukan seberapa kecil satelit tersebut jika dibandingkan dengan bulan ataupun planet-planet di tata surya kita.
Fakta bahwa satelit berukuran sangat kecil jika dibandingkan planet, membuat kemungkinan satelit terlihat oleh teleskop sangatlah kecil, dan ini hal yang wajar.
Tenang, artikel ini belum selesai | Bersambung ke laman selanjutnya

kiblat.net
Editor: Fajar Shadiq

Bantahan Ilmiah Teori Konspirasi Flat Earth: Pembantaian Sains dan Logika (Bag.2)

Title: Bantahan Ilmiah Teori Konspirasi Flat Earth: Pembantaian Sains dan Logika (Bag.2) Published: Sun, 07 Aug 2016 00:32:00 +1300 Categories: Artikel Bebas, Ilmu & Teknologi, Semuannya, Content:

Bantahan Ilmiah Teori Konspirasi Flat Earth: Pembantaian Sains dan Logika (Bag.2)

KIBLAT.NET – Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, teori Flat Earth kembali diperbincangkan oleh publik Indonesia (termasuk aktivis Islamnya) melalui forum-forum di dunia maya. Bahkan, video-video konspirasi bumi datar yang diunggah di Youtube jadi pembicaraan hangat di media sosial.
Tak tanggung-tanggung, pendukung teori Flat Earth menyuguhkan 10 argumen yang kesannya ilmiah untuk meyakinkan orang bahwa bumi tidak berbentuk bulat. Alih-alih menyajikan eksperimen ilmiah, serial video tersebut malah kebanyakan menyuplik sumber dari google dan potongan adegan film yang mendukung teori konspirasi.
Untuk mendudukkan masalah ini, Kiblat.net akan menyajikan bantahan ilmiah terhadap teori Flat Earth yang ditulis oleh Muhammad Mahfuzh Huda, yang sedang menempuh gelar Master di bidang studi Simulasi Molekular (Kimia) di Okayama University, Jepang. Tulisan ini diambil dari blog pribadi yang dikelolanya di alamat mystupidtheory.com dengan seizin dan sepengetahuan yang bersangkutan. Selamat membaca!!

Lanjutan dari ulasanku tentang Teori Bumi Datar #part1, kali ini ialah flat earth theory – pembantaian sains dan logika. Tulisan kali ini merupakan kritikan informasi tambahan dari video kedua dari channel Flat Earth 101, yang bisa diakses di sini:
Tidak Menggunakan GPS atau Tidak Menggunakan Satelit?
Isu kontroversial pertama dari video serial kedua ini ialah pernyataan bahwasannya GPS tidak menggunakan satelit. Kemudian ditampilkan di video pernyataan dari Google bahwa akses My location(beta) pada Google Map tidak menggunakan GPS, sehingga handphone hanya akan mengakses tower sinyal telepon saja.
Saat mendengar dua pernyataan ini, sebenarnya ada yang aneh. Kenapa? Karena pernyataan pertama ialah “GPS tidak memerlukan satelit” artinya, GPS itu ada tetapi tidak menggunakan satelit. Berbeda sekali dengan pernyataan (yang katanya dari google) “My location tidak memerlukan GPS, sehingga mengakses tower” artinya, Google tidak menggunakan GPS, atau GPS tidak pernah ada. Tetapi pembuat video mengarahkan agar kita berpikir bahwa GPS tidak menggunakan satelit, makanya dia mengulang-ulang kata “tidak menggunakan satelit”.
Memang pernyataan-pernyataan ini di-setting sedemikian rupa untuk mengelabuhi pikiran penonton video.
Ini informasi pentingnya, video dari google yang dipotong itu ialah keterangan google tentang fitur My Location(beta) yang terdapat dalam Google Map. Jadi fitur My Location tidak menggunakan GPS dan hanya akan mengakses tower telepon. Tetapi penggunaan My Location hanyalah lokal saja, untuk menunjukkan alamat/lokasi ketika kita sedang berada di suatu wilayah. Bagaimana kalau kita memerlukan informasi tempat yang sangat jauh (non-lokal)?
Misalkan kalian hari ini akan jalan-jalan ke Jepang, sementara kalian nggak tahu lokasi mana yang akan kalian datangi itu? Maka yang kalian butuhkan ialah fitur seluruhnya dari Google Map karena kalian harus cek peta Jepang, nah apakah kalian bisa menggunakan tower terdekat? Jelas nggak bisa, karena ini bukan lagi cakupan yang lokal.
Google Map menggunakan GPS dan satelit. Google sendiri punya 180 satelit lebih di luar angkasa, ini untuk menunjang semua teknologi Google yang bisa kita nikmati saat ini. Dari satelit tersebut kita bisa mengakses Google Map dan Google Earth. Data navigasi dari satelit luar angkasa yang dimiliki google ini akan dikirimkan ke menara-menara kontrol di bumi, jadi menara kontrol di bumi ini fungsinya seperti tempat penyimpanan.
Kenapa disimpan di menara kontrol? agar kita dapat dengan cepat mengaksesnya, tanpa perlu mengakses satelit. Data seperti peta lokasi ini kemudian diupdate oleh google setiap seminggu atau dua minggu sekali (tergantung lokasi tempat terhadap satelite). Dalam membuat teknologi secanggih Google Map dengan presisi yang tinggi (untuk jalan-jalan dan gang) Google menggunakan banyak sekali teknologi, diantaranya; GPS, Satelit, drone bahkan mobil yang membawa kamera. Jadi jangan salah kaprah bahwa Google cuma butuh drone.
Asal Muasal Minyak Bumi
Ini salah satu pembahasan yang paling keren di video kedua ini menurutku. Karena sudah menjadi paham pakem dan bisa dikatakan doktrin bahwa minyak bumi itu berasal dari ‘Fossil’. Aku nggak nyangka kalau Flat Earth Theory juga akan membahasnya.
Karena ini sangat erat kaitannya dengan ilmu kimia, maka ini menarik buatku. Yang pertama, terkait bukti bahwa memang fosil adalah benda padat dan minyak ialah benda cair. Ini bukti yang sangatlah lemah, karena memang di dalam bumi dengan tekanan temperatur yang sangat tinggi, fosil sekalipun akan bisa meleleh dengan mudah.
Begitu pikirku, tapi pernyataan berikutnya yang membuat aku berpikir ulang. Bahwasanya fosil ditemukan pada kedalaman 2.3 kilometer sedangkan minyak ditemukan hingga kedalaman 10 kilometer. Nah, fakta ini membuat aku berpikir ulang dan mengkonfirmasi.
Kata fosil berasal dari bahasa inggris: fossil yang berarti; any remains, impression, or trace of a living thing of a former geologic age, as a skeleton, footprint, etc. (setiap sisa-sisa, jejak, atau peninggalan dari makhluk hidup dari zaman geologi, seperti kerangka, jejak kaki, dan lainnya.)
Maka yang dimaksud dengan fosil pada pengertian minyak bumi ialah semua jasad renik yang sudah mati ratusan tahun yang lalu. Pembuat video dengan cerdas menggambarkan dinosaurus pada videonya, agar pikiran kita hanya berpikir bahwa fosil itu dinosaurus, dan fosil dinosaurus itu adalah batu padatan dan ada di kedalaman 2.3 kilometer. Padahal yang dimaksudkan fosil pada pengertian minyak bumi, bukan hanya dinosaurus, tetapi semua organisme hidup (termasuk bakteri, lumut, ikan, dan semacamnya) yang telah mati ratusan atau jutaan tahun yang lalu.
Kalau sudah benar pemahaman kita tentang fosil maka bukan suatu yang aneh kalau minyak bumi berada di kedalaman 10 kilometer. Karena pada zaman dahulu banyak sekali makhluk di lautan, nah makhluk ini mati kemudian menjadi jasad renik dan membentuk minyak bumi, ini juga menjadi alasan yang kuat mengapa minyak bumi banyak ditemukan di lautan.
Tambang Minyak Bumi

Tambang Minyak Bumi Lebih Banyak di Lautan
Kebetulan risetku berlanjut tentang fosil ini. Ternyata teman-teman, ada dua pendapat yang berkembang tentang minyak bumi ini. Pendapat pertama ialah bahwa minyak bumi berasal dari fosil dan jasad renik. Ini dibuktikan dengan peristiwa pembusukan organik yang menghasilkan gas (butana, etana propana) yang sejenis dengan minyak bumi (khususnya gas), dan fakta bahwa minyak bumi kebanyakan berada di lautan (yang dahulunya memiliki banyak organisme).
Pendapat kedua ialah minyak bumi sudah ada bersama pembentukan bumi. Ini didasarkan pada fakta bahwa di planet-planet lain, gas-gas minyak bumi (butana, etana, propana, metana) juga ditemukan melapisi planet tersebut walaupun belum ditemukan adanya jejak kehidupan.
Terlepas dari lebih populernya pendapat pertama di kalangan para saintis. Tetapi yang pasti dari kedua pendapat ini, minyak bumi tetap merupakan sumber daya alam yang terbatas dan bisa habis. Jadi pernyataan di video bahwa minyak bumi ialah unlimited resource itu salah kaprah dan klaim tanpa logika.
Siapakah NASA?
Dalam sebuah diskusi sains, saintis yang tergabung di NASA, Neil De Grease Tyson, pernah mengatakan “Ironis sebenarnya, bahwa NASA dan Eksplorasi ke bulan, didanai oleh pemerintah AS karena kepentingan militer” Jadi ketika video 2 ini mengatakan bahwa NASA dibentuk untuk kepentingan politik, aku sudah tidak lagi heran.
Lagian apa ada sih yang mengira NASA itu badan eksplorasi dunia? No way! Singkatan dari NASA aja kan National Aeronautics and Space Administration, kalau udah ada kata national-nya maka pasti milik satu negara. Lagian NASA juga berdiri dari dana Amerika, blass nggak ada hubungannya dengan uang di Indonesia, apalagi kantong kita.
Kembali ke sejarah. Jadi NASA (1958) dan Eksplorasi ke bulan (1969) itu dilakukan sebenarnya bukan atas dasar eksplorasi, tetapi kepentingan politik dan militer. Eksplorasi ke bulan dilakukan Amerika untuk mengecek apakah langit sudah sudah dikuasai oleh Rusia atau belum? Karena Rusia telah meluncurkan Sputnik 1 (1957). Dari situlah sebenarnya NASA didirikan, tetapi sekarang NASA sendiri bergerak untuk eksplorasi sains. Itulah sebabnya, Neil sendiri mengatakan, mereka sulit mendapatkan dana eksplorasi karena para politikus tidak menemukan keuntungan militer dan politik dari eksplorasi sekarang ini.
Tapi yang pasti tidak mungkin NASA menipu karena sumber dana NASA sendiri berasal dari pemerintah Amerika Serikat. Kalau NASA menipu, pasti dari dulu sudah dihentikan oleh pemerintah AS sendiri.
Roket Tak Pernah Terbang Ke Atas
Mungkin buat kalian ini adalah alasan masuk akal bahwa NASA cuma berbohong, karena kenyataanya roket-roket NASA tidak pernah terbang lurus vertikal ke atas menembus langit. Calm down.. Santai.
Kenapa roket terbangnya melengkung? Kalau kalian perhatikan gambar-gambar yang ditampilkan di video, terlihat semua gambar penerbangan roket itu melengkung. Pernah bertanya kenapa melengkung? Ini alasannya:
Processed with VSCO with f2 preset

Sorry, Jangan komentari Gambarku yang Jelek
Buatku sendiri, ini justeru bukti paling benar kalau bumi itu bulat. Bumi itu bulat dan mengalami rotasi dan revolusi. Rotasi bumi membuat roket NASA terlihat terbang melengkung atau bahkan eksrimnya bisa kelihatan jatuh kembali. Ini karena Bumi berotasi, sehingga titik pengamatan kita semakin jauh dan jejak asap dari roket nasa terpengaruh oleh spherical atmosfer bumi yang berotasi sehingga membentuk lengkungan.
Jadi, ketika roket NASA telah terbang sangat tinggi, pengaruh gravitasi terhadap roket tersebut sudah tidak terlalu besar lagi, sehingga roket tidak terbawa oleh rotasi bumi, sedangkan kita yang berada di bawah masih terpengaruh rotasi bumi dan bergerak.
rpoket gabung

Perhatikan yang kiri, itu adalah peluncuran roket saat masih dekat, terlihat jelas vertikal ke atas, sedangkan yang disebelah kanan ialah peluncuran roket saat sudah sangat jauh sekali, terlihat melengkung. Tetapi dua gambar ini tidak sepenuhnya menjelaskan tentang beloknya lintasan roket, terkadang NASA meluncurkan roketnya dengan lintasan yang memang melengkung.
Tapi toh bumi kita bulat, kita bisa keluar angkasa dengan terbang ke atas, kesamping ataupun kebawah sekalipun. Kebetulan banget aku menemukan animasi dibawah ini, ini adalah lintasan roket yang dikirimkan ke Jupiter, roket ini bernama Juno. Ini lintasannya:
Juno launc
Lintasannya sama sekali tidak lurus
Sederhananya, kalau memang roket NASA nggak pernah melampaui LEO (Low Earth Orbit), maka kemana roketnya pergi? Pernah roket NASA jatuh didepan rumah mu? atau nyangkut di tiang listrik depan sekolahanmu? Oke. Sedikit lebih serius. Pernah lihat berita roket NASA jatuh di negara lain? Dari ratusan roket yang telah dikirimkan oleh NASA ke luar angkasa, kalau benar mereka tidak keluar angkasa maka setidaknya, ada 50% roket yang jatuh di bumi kembali. Tapi itu semua nggak akan ada, because this is a real deal!
Ngerti gimana cara pembuat video menggiring opini? :) Keren banget kan buat sebuah video propaganda.. Di artikel selanjutnya aku akan bahas tentang Galileo, Gravitasi Newton dan salah satu orang paling keren yaitu Nikola Tesla.
kiblat.net
Editor: Fajar Shadiq

Rabu, 14 Desember 2016

Bantahan Ilmiah Teori Konspirasi Flat Earth: Keping-keping Sains (Bag.3)

Title: Bantahan Ilmiah Teori Konspirasi Flat Earth: Keping-keping Sains (Bag.3)
Published: Sun, 14 Aug 2016 00:36:00 +1300
Categories: Artikel Bebas, Berita, Ilmu & Teknologi, Semuannya,
Content:

Bantahan Ilmiah Teori Konspirasi Flat Earth: Keping-keping Sains (Bag.3)

Ini adalah artikel lanjutan | Baca tulisan sebelumnya
Bantahan Ilmiah Teori Konspirasi Flat Earth: Pembantaian Sains dan Logika (Bag.2)
KIBLAT.NET – Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, teori Flat Earth kembali diperbincangkan oleh publik Indonesia (termasuk aktivis Islamnya) melalui forum-forum di dunia maya. Bahkan, video-video konspirasi bumi datar yang diunggah di Youtube jadi pembicaraan hangat di media sosial.
Tak tanggung-tanggung, pendukung teori Flat Earth menyuguhkan 10 argumen yang kesannya ilmiah untuk meyakinkan orang bahwa bumi tidak berbentuk bulat. Alih-alih menyajikan eksperimen ilmiah, serial video tersebut malah kebanyakan menyuplik sumber dari google dan potongan adegan film yang mendukung teori konspirasi.
Untuk mendudukkan masalah ini, Kiblat.net akan menyajikan bantahan ilmiah terhadap teori Flat Earth yang ditulis oleh Muhammad Mahfuzh Huda, yang sedang menempuh gelar Master di bidang studi Simulasi Molekular (Kimia) di Okayama University, Jepang. Tulisan ini diambil dari blog pribadi yang dikelolanya di alamat mystupidtheory.com dengan seizin dan sepengetahuan yang bersangkutan. Selamat membaca!!

Serius deh.. Tulisan kali ini penting banget, tentang Keping-Keping Sains dalam Flat Earth Theory. Artikel ini bahkan bisa dibilang menjadi salah satu tujuanku dalam menuliskan seri Teori Bumi datar ini. Buat yang baru saja baca, sebaiknya membaca dulu dari part 1 dan part 2. Oke, aku akan mulai dengan kutipan yang sangat bijak dan awesome dalam video konspirasi Flat Earth.
“Jangan sekali-kali meremehkan para astronom kuno. Karena merekalah kapal laut bisa menyebrangi benua tanpa kompas. Hanya dengan melihat rasi bintang. Jika anda melihat situs resmi NASA, perhitungan astronom kuno masih digunakan sampai sekarang.”
Buatku pernyataan di atas ini seperti kata-kata mutiara. Bener banget lah pokoknya, tapi dengan catatan kalian percaya kepada NASA dan para astronom masa lampau. Sudah nonton video 4? Ketika pembuat video dengan jelas mengatakan kalau Aristarchus, seorang ilmuwan Yunani kuno melakukan kesalahan asumsi untuk perhitungan jarak bumi-bulan. Artinya apa? Pembuat video sendiri meremehkan astronom kuno.
Kemudian pernyataan bahwa NASA masih menggunakan perhitungan astronom kuno. Pernyataan ini sangat benar dan tepat. Permasalahannya, kenapa masih mengacu kepada NASA kalau kalian menganggap NASA itu bohong belaka? Yah jangan pakai acuan NASA donk, kalau memang merasa NASA itu nggak kredibel.
Tapi yah sudah lah, anggap saja angin lalu.. Kita langsung lanjut ke inti saja, pembahasan video 3 dari Flat Earth 101:
Tentang USGS (United States Geological Survey)
USGS ialah lembaga milik Amerika Serikat yang bergerak dalam bidang survei geologis. Pernyataan pembuat video ialah USGS merupakan lembaga paling kredibel di bidang survey geologi.
Pertanyaan saya yang paling pertama ialah, Apa bedanya USGS dengan NASA? Kenapa USGS kredibel tetapi NASA nggak kredibel? Keduanya dari Amerika, keduanya berisi ilmuwan, keduanya menggunakan satelit!
Aku udah yakin banget kalau USGS pasti menggunakan satelit, karena di pelajaran geografi SMA kita pasti diajarin tentang penginderaan jauh, dan itu ialah tentang penggunaan satelit. USGS mutlak menggunakan data satelit untuk 2.700 artikel lebih dan lebih dari 1.600 publikasi ilmiah. Masih mau mengacu pada USGS? Silahkan cek sendiri ->https://www.usgs.gov/science/science-explorer?lq=satellite
Azimuthal Equidistance
Azimuthal Equidistance merupakan teknik proyeksi matematis dari globe pada sebuah bidang datar. Disebutkan dalam situs resmi USGS bahwasanya teknik ini digunakan dalam membuat Atlas Nasional Amerika.
Jujur aku nggak begitu mengerti tentang teknik Azimuthal Equidistance ini, aku baru mendengarnya dari video ini. Tapi yang pasti, setelah aku cek di USGS, ternyata Azimuthal Equidistance ini bukanlah satu-satunya teknik yang digunakan dalam membuat Atlas Nasional Amerika. Ada juga teknik lainnya yang disebut dengan Ortographic. Selain dua ini ada beberapa teknik lainnya yang digunakan oleh para geolog dalam membuat peta, kalian bisa cek selengkap-lengkapnya disini: http://egsc.usgs.gov/isb//pubs/MapProjections/projections.html
Sedangkan penggunaan proyeksi Azimuthal Equidistance dengan kutub utara sebagai pusatnya ini pada logo PBB nggak ada hubungannya dengan apa yang sedang kita bahas. Digunakan atau tidak sebagai logo ini tidak ada kaitannya dengan bumi datar ataupun bulat. Pun tidak ada hubungannya dengan adanya peta bumi yang datar di tembok ruangan presiden amerika, petanya bentuk trapesium sekalipun. Yah terserah dia kalau dia memang merasa perlu menyuplik gambar itu dalam video konspirasinya. Seperti penggunaan lambang matahari pada bendera Jepang, siapa yang mau bilang kalau matahari itu merah dan datar?
Oke.. Untuk Azimuthal Equidistance ini nanti kita bahas lagi di pembahasan berikutnya masalah rute pesawat, dan lainnya. Aku akan beritahukan kalau ada yang salah dalam mempersepsikan Azimuthal Equidistance dan peta bumi datar itu :)
Galileo Galilei
Galileo Galilei memang tidak membuktikan secara mutlak bahwa bumi mengelilingi Matahari, tetapi dia membuktikan bahwa Bumi bukanlah pusat tata surya. Teori yang berkembang di kalangan gereja pada masa itu ialah geosentrik, dimana bumi merupakan pusat tata surya dan planet-planet mengelilingi bumi.
Bulan-Bulan Jupiter
Dengan menggunakan teleskop buatannya, Galileo menemukan 4 satelit (bulan) dari Jupiter. Dalam pengamatannya ini dia menyimpulkan bahwa ada benda-langit/planet yang tidak mengelilingi bumi (yaitu 4 bulan Jupiter). Hasil dari pengamatannya itu membuat Galileo sepakat pada teori Heliosentris, bahwasanya bumi bukanlah pusat tata surya, yang menjadi pusat tata surya ialah matahari.
Galileo mempublikasikan hasil pengamatannya pada bukunya Sidereus Nuncius yang dianggap menentang dogma gereja pada masa itu. Galileo diminta untuk mengatakan bahwa dia melakukan kesalahan dan meminta maaf, tetapi dia tidak mau. Dia mengatakan bahwa bibel adalah buku panduan untuk jiwa dan kedamaian, tidak untuk sains. Hal ini menyebabkan dia dijadikan tahanan rumah oleh pihak gereja.
Di akhir hidupnya Galileo berusaha menemukan penyebab dari adanya pasang surut air laut. Ia mengira bahwa pasang surut air laut ini ada hubungannya dengan gerakan bumi dalam mengelilingi matahari (yang mendukung heliosentris). Tetapi ini tetap tidak dapat menjelaskan mengapa ada pasang dan surut, mengapa ada dua arus?
Johannes Kepler memberikan pendapatnya bahwa pasang surut air laut ini dipengaruhi oleh bulan. Galileo tidak mengambil pendapat Kepler karena sama sekali tidak ada bukti ilmiah atas argumen tersebut. Permasalahan pasang surut air laut ini nantinya akan diselesaikan oleh Newton dengan Universal Law of Gravity-nya (Hukum Gravitasi).
Nah dari sikapnya yang menolak untuk mengikuti keinginan gereja dan menolak pendapat-pendapat yang tidak ada buktinya sama sekali itulah yang membuat Galileo mendapat pengakuan dunia sains. Dia tetap bertahan pada metode yang saintifik dan logis walaupun seluruh masyarakat mengecamnya pada saat itu. Dikatakan bahwa, “Galileo is the one that showing the right path of science.”
Gravitasi -Sir Isac Newton (1642-1726)
Ini adalah bagian yang membuat aku merasa perlu sekali untuk membahas teori flat earth. Karena teori ini mengatakan “mitos gravitasi”, tanpa konsep gravitasi 80% fakta-fakta yang ada di dunia tak akan bisa dijelaskan. Yang menurutku gawat ialah kalau ada anak SMP yang menonton video teori flat earth ini dan menyimpulkan bahwa Hukum Gravitasi Newton itu bohong, dan dia tidak mau mempelajarinya. Jelas-jelas kesempatannya untuk masuk dalam dunia sains (khusunya fisika, matematika dan kimia) akan hilang sepenuhnya.
Baiklah.. Pertama, seperti cerita-cerita yang sudah sangat terkenal, bahwasanya Sir Isaac Newton terpikir untuk merumuskan gravitasi ketika duduk di bawah pohon apel dan kejatuhan buahnya. Newton sendiri merumuskan hukum gravitasi universal yang isinya: “Benda-benda di alam semesta saling tarik menarik dengan gaya yang berbanding lurus dengan hasil dari massa dan berbanding terbalik dengan kuadrat dari jarak antara mereka.”
Newton Law Of Gravity
Menonton video 3 ini, kita di arahkan bahwa gravitasi itu hanya dimiliki oleh bumi dan matahari saja. Hanya benda-benda besar saja. Padahal, gravitasi ini bekerja juga pada benda-benda kecil. Seorang fisikawan eksperimentalis, Henry Cavendish menunjukkan hal ini dalam menghitung konstanta gravitasi (G). Berikut ini rancangan eksperimennya:
Cavendish_Experiment
Cavendish_Experiment
Jika ingin melihat animasinya silahkan klik di sini
Tidak banyak orang yang tahu tentang Cavendish dan eksperimennya ini. Sederhananya dari eksperimen ini ialah, empat bola logam yang digantung, 2 bola besar dan 2 bola kecil, kemudian dua bola besar diayunkan di dekat bola kecil. Apa yang terjadi? Bola kecil mengalami pergeseran, artinya bola kecil tertarik oleh bola besar. Sudut pergeseran dari bola ini digunakan untuk menghitung besarnya konstanta gravitasi (G). Konstanta gravitasi ini dapat digunakan dalam perhitungan massa bumi.
Hukum gravitasi ini bisa menjelaskan dengan baik sebuah pertanyaan besar yang pernah disampaikan oleh Galileo “Kenapa ada pasang surut air laut?” Adanya gravitasi bulan yang menarik air laut di permukaan bumi adalah alasan menyebabkan pasang surut air laut. Inilah kenapa konsep gravitasi diterima oleh seluruh saintis di dunia.
Banyak sekali Flat Earther yang menyatakan bahwa gravitasi itu tidak ada, tetapi rumus yang dikemukakan Newton itu benar. Ini pembodohan kelas teri, karena sebenarnya mereka nggak akan bisa menentang sebuah persamaan matematis yang benar. Itulah kenapa hampir setiap teori-teori sains yang besar diungkapkan dalam persamaan matematis, ketika persamaan matematisnya salah, maka seluruh teori tersebut dianggap gagal menjelaskan fenomena alam. Kalian bisa baca disini tentang bagaimana perjuangan Einstein menyelesaikan persamaan matematis pada Teori Relativitas.
Nah setelah mengerti hal ini barulah kita masuk ke pebahasan elektromagnetik Tesla dan bahkan perbedaan massa jenis Archimedes.
Di video dikatakan bahwa jika kita bertanya kepada Newton peristiwa elektron mengelilingi inti atom maka Newton akan menjawab “Karena Gravitasi”. Ini murni klaim semata. Tidak ada sama sekali catatan bahwa Newton mengatakan itu. Karena elektron sendiri baru ditemukan oleh JJ Thompson pada 1897, 171 tahun setelah Newton meninggal. Jadi tidak ada pernyataan semacam ini seumur hidup Newton. Sains dan logika Anda tidak boleh menerima informasi semacam ini.
Besi Tenggelam Gabus Mengapung
Video ini sekali lagi memfitnah Newton mengatakan bahwa peristiwa besi tenggelam dan gabus mengapung disebabkan karena gravitasi. Ini juga klaim semata. Tidak ada satupun catatan dimana Newton mengatakan hal ini. Kenapa? Karena Archimedes telah mengungkapkan prinsipnya 2000 tahun sebelumnya. Newton telah mengetahui prinsip Archimedes dan sepakat dengan prinsip tesebut. Tidak ada masalah dengan prinsip Archimedes.
Banyak dari orang yang percaya Flat Earth menyampaikan bahwa gravitasi itu tidak ada, yang sebenarnya terjadi ketika apel jatuh ialah, karena massa jenis apel itu lebih besar daripada massa jenis udara. Persis seperti prinsip Archimedes. Tetapi sekarang pertanyaannya sederhana, bagaiamana dengan percobaan Cavendish di atas? Bahwa bola kecil bergeser ketika bola yang besar digerakkan, apa yang membuat bola kecil bergerak? Ini adalah dua padatan yang tidak bersentuhan.
Pertanyaan berikutnya, bagaiamana dengan pertanyaan Galileo tentang pasang surut-nya air laut? Apa bisa dijelaskan dengan sekedar prinsip Archimedes? Selanjutnya lagi, bagaimana kalau ada bola bowling dan bulu yang dilepaskan dalam ruang vakum (ruang tanpa materi/tanpa udara)? Prinsip Archimedes hanya berlaku ketika ada benda padatan dan fluida yang massa jenisnya berbeda. Di ruangan vacum tidak ada fluida sama sekali, ketika kita lepaskan bola bowling dan bulu, maka bola bowling dan bulu akan jatuh dengan kecepatan yang sama 9.8 m/s. Cek video slowmotionnya disini:
Artinya apa? Tidak ada yang salah dengan prinsip Archimedes, tetapi gravitasi ialah sebuah gaya yang berbeda yang benar-benar ada dan bekerja pada benda.
Kalau kalian lihat di video pembuat video mengatakan bahwa “banyak orang mengira gravitasi adalah medan magnet bumi”. Seriously guys? Nggak lahh..! Aku nggak pernah mengatakan gravitasi sebagai medan magnet. Ini adalah dua hal berbeda, hitungan matematis dan konsep ilmiahnya jelas berbeda. Lalu dikatakan juga tentang hukum kekekalan energi, bahwa energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Yang anehnya di video ini dicontohkan dengan orang meniup balon. Serius deh.. Ini parah banget, ini salah total. Mungkin ini pemahaman hukum kekekalan energi di level anak SMP. Pesan buat pembuat video ialah: Baca lagi hukum termodinamika 0, 1, 2 dan 3. :D
Tetapi video ini benar tentang satu hal, kenapa bumi bisa menarik semua benda di atasnya dan tidak ada gaya tolaknya?
Ini juga menjadi pertanyaan yang mendasar bagi Newton, bagaimana mungkin ada gravitasi? Jika melihat prinsip aksi reaksi, maka setiap gaya seharusnya mendorong bukan menarik. Tetapi faktanya gravitasi ini menarik benda-benda, bukan mendorongnya, bagimana mungkin? Konsep gravitasi belum selesai, pikir Newton.
Pertanyaan besar yang tidak mampu di jawab oleh Newton inilah yang kemudian dijawab oleh Einstein pada tahun 1905.
General Theory Of Relativity Einstein (1879-1955)
Einstein menjawab pertanyaan besar Newton, seharusnya gaya itu mendorong, bukan sekedar menarik benda, tetapi faktanya gravitasi menarik benda-benda.
Perjalanan Einstein ini sudah aku ceritakan disini ->Perjuangan Einstein membuktikan General Theory of Relativity. Secara sederhana Einstein mengatakan bahwa benda-benda yang memiliki massa dapat melengkungkan ruang dan waktu. Jadi dalam pendapatnya ini, gravitasi bumi dan benda-benda langit bukanlah sebuah gaya tarik melainkan lengkungan ruang dan waktu yang memaksa kita berada di atas (di sekitar) benda bermassa besar itu.
light-deflected-by-sun
Pada awalnya, ini merupakan teori yang sangat sulit untuk diterima oleh para saintis di seluruh dunia. Tetapi Eddington membuktikan bahwa teori ini benar. Cara pembuktiannya juga sudah ada tulisanku sebelumnya yaitu Einstein Series.
Pernyataan video 3 bahwa Eddington mengarang hasil pengamatannya ialah kebohongan belaka, teori Einstein dibuktikan bukan hanya oleh Eddington tetapi juga dikonfirmasi oleh Campbel pesaing Eddington.
Di video 3 ini tidak dikatakan bahwa Teori Relativitas Einstein salah, tetapi dikatakan bahwa “Einstein sudah coba menjelaskan dengan Teori Relativitas tetapi ia tidak mendapat hadiah nobel karena itu”. Pernyataan yang sangat cerdik menurutku. Karena itu membuat kalian berfikir bahwa Teori Relativitas Einstein salah kan?
Kenyataannya Teori Relativitas Einstein telah terbukti dan menjadi benar seluruhnya di mata ilmu pengetahuan dan sains. Tetapi karena pada masa itu belum ada applikasi nyata penggunaan konsep Teori Relativitas, sedangkan komite Nobel mempertimbangkan applikasi dari temuan sains sebagai pertimbangan seseorang mendapatkan Nobel, untuk itu Einstein tidak mendapatkan Nobel dari Teori Relativitas yang ia kembangkan, tetapi dapat dari penelitiannya tentang Efek Fotoelektrik.
Di video konspirasi Flat Earth tersebut ditampilkan permodelan bola yang menggelinding di atas trampolin sebagai permisalan teori relativitas Einstein. Itu memang model yang cukup benar dan mendekati tepat pada Relativitas Einstein.
Permasalahannya kenapa akhirnya bolanya tetap jatuh? Simple, karena energi bola tersebut terserap oleh gaya gesekan bola terhadap trampolin dan gaya gesekan bola terhadap udara. Ini pelajaran Fisika SMA, tentang gaya gesekan yang terjadi pada benda. Karena hukum kekekalan energi berlaku, maka semakin banyak gesekan yang terjadi akan semakin lambat-lah bola tersebut bergerak.
Sekarang jika kita berbicara alam semesta, maka bumi mengelilingi matahari di ruang vakum (tanpa udara), jadi tidak ada gesekan sama sekali, sekali bergerak maka tidak akan berhenti lagi (karena energinya tetap/kekal), tetapi lintasan pergerakan bumi ini dipengaruhi oleh massa matahari yang besar, itulah sebabnya bumi kita mengelilingi matahari.
Seperti yang kalian ketahui untuk memahami Teori Relativitas Einstein ini sangatlah sulit dan penggunaanya sangat sedikit, hanya pada kasus-kasus luar angkasa saja digunakannya. Itulah sebabnya yang diajarkan di sekolah-sekolah ialah Hukum Gravitasi Newton, yang umum digunakan dan berlaku di Bumi.
Kesimpulan
Bagaimana? Semoga sudah dapat gambaran lebih jelas bagaiamana saintis melakukan penelitian dan membuktikan sebuah teori ilmiah.
Jika kita review ulang, sejak era Galileo, para saintis berusaha mencari tahu (membuat pertanyaan) dan menemukan jawabannya. Pertanyaan-pertanyaan yang telah diungkapkan ini bisa saja langsung ditemukan jawabannya atau mungkin dilanjutkan oleh saintis lain untuk mencari jawabannya.
Newton mempelajari jejak penelitian dari Galileo sehingga mampu menjawab pertanyaan besar Galileo, kemudian Einstein menelusuri jejak sains dari Newton dan Galileo untuk sampai pada Teori Relativitas Einstein. Seperti itulah sains, mengembangkan pengetahuan baru berdasarkan riset yang sudah ada sebelumnya.
Oke terakhir aku mau mengutip kata mutiara: “If i have seen further than others, it is by standing upon the shoulders of giants – Sir Isaac Newton.”
Arti dari kutipan tersebut ialah: Aku bisa melihat lebih jauh dari orang lain karena aku mempelajari pengetahuan dari orang-orang sebelumnya.

kiblat.net
Editor: Fajar Shadiq